MAGIS TANGAN SALMAN SULAP DESA LEMBUNG KAB.PAMEKASAN
Tahun 1986 merupakan awal merintis penanaman Mangrowe atau Bakau bersama almarhum
ayahnya, Saat itu kondisi Desa Lembung yang terletak di pesisir sering banjir
apabila air laut pasang. Ayah 2 anak ini mulai mengajak masyarakat dan
perangkat Desa untuk mulai menanam Mangrove sebagai penangkis air laut untuk menanggulangi permasalahan Desanya. Bapak
Salman membentuk komonitas Sabuk Hijau sebagai wadah bagi sesama yang perduli
lingkungan di Desa lembung. Berbagai rintangan dihadapinya mulai dari
cibiran,cemohan dan protes yang dibaringi dengan pengerusakan apa yang telah
dikerjakan suami dari Nurul Imanah,
tetapi rintangan tersebut tidak menyurutkan niat ikhlas dan tulusnya untuk membuat
perubahan Desanya lebih baik lagi.
Penanaman 44 hektar Mangrowe di Desa Lembung mempunyai 2 cara yakni, Propagul yakni menanam dua pertiga buah
Mangrove ke tanah atau pantai, dan polybang yakni penanaman bibit terlebih
dahulu menggunakan polybang sebelum ditanam di pantai. Untuk menambah nilai
manfaat dari mangrowe Bapak Salman beserta aktifis lingkungan Sabuk Hitam mulai
merambah kedunia produksi dengan memanfaatkan kopi,teh dan madu buah Mangrowe.
Dalam produksinya Salman mengkaryakan masyarakat sekitarnya yang didominasi Ibu-ibu
meski dengan menggunakan alat-alat tradisional namun penjualanannya berhasil merambah
pangsa pasar luar negeri diantaranya Jepang sehingga menarik organisasi
Internasional asal Jepang yakni Organization
For Industrial and Cultural Advacement (OISCA) sebuah lembaga nirlaba yang
banyak mempunyai cabang di berbagai negara terutama di Asia Pasifik dan Amerika
Latin yang bertujuan untuk meningkatkan budaya berkarya pada Masyarakat Dunia,
khususnya Masyarakat negara Berkembang.
Berbagai penghargaan telah diraihnya mulai dari tingkat Kabupaten Pamekasan
sampai dengan tingkat Nasional yakni di tahun 2013 beliau meraih Juara 1
Nasional Penghargaan Adi Bhakti Mina Bahari bidang pesisir dan pulau-pulau
kecil.
Keberhasilan dan prestasi Bapak Salman ini menginsirasi generasi muda
bahkan menjadi bahan rujukan penelitian para dosen dan Mahasiswa perguruan
tinggi. Salman saat ini mulai mengetuk tularkan ilmi dan pengalamannya untuk
membantu sesama penggiat dan pencinta lingkungan khususnya di daerah pesisir
pantai.
Diakhir tulisan Feature redaksi KIM Perona kali ini menyampaikan mohon doa
restu untuk Bapak Slaman sebagai pemangku Sabuk Hijau dalam pelestarian
Mangrove yang akan maju dalam lomba Wana Lestari di Kementerian Lingkungan
Hidup Tingkat Nasional mewakili Provensi Jawa Timur tahun 2020.
Post a Comment