Disperindag Pamekasan Melakukan Bimtek Pengolahan Produk Bagi Pelaku Industri Mangrove
Sumber: Instagram Disperindag Pamekasan
Pamekasan – Program Pemerintah
dalam meningkatkan Wirausaha Baru nyatanya dijalani serius oleh segenap pihak. Baik
oleh masyarakat, para OPD utamanya Disperindag Kabupaten Pamekasan.
Lebih dari 50 orang pelaku
industri Desa Lembung Kecamatan Galis Pamekasan menghadiri acara “BIMBINGAN
TEKNIS PENGELOLAAN PRODUK BERBASIS MANGROVE” di Cahaya Berlian Hotel, yang di
inisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten
Pamekasan. (Jum'at 26/11/2021).
Acara bimtek tersebut
menghadirkan pemateri yang cukup kompten di bidangnya yaitu Yus Isnainita
Wahyu, S.Pi, MP., Endang Trowulan, S.Pi., M.P. dari Politeknik Kelautan dan
Perikanan Sidoarjo. serta dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Pamekasan dan dibuka oleh Kabid Bina Perindustrian, Machfudz Effendy, S.Sos.dengan
tetap menerapkan protocol kesehatan yang ketat.
Dalam sambutannya, Mahfudz
menjelaskan akan potensi besar Mangrove di Desa Lembung Kecamatan Galis dalam
menambah khazanah kuliner yang ada di kabupaten Pamekasan. Potensi ini
cukup di lirik oelh Dinas Komunikasi dan Informatika (Disperindag) Pamekasan.
"Melihat potensi
mangrove yang ada di Kabupaten Pamekasan, maka perlu adanya pengembangan produk
yang berasal dari mangrove. Salah satunya olahan dari buah mangrove yang dapat
diolah menjadi dodol, sirup, dan selai.", ungkapnya.
Mahfudz merasa ada potensi yang
luar biasa dalam produk mangrove yang luar biasa dan dapat diunggulkan. Hal ini
menjadi informasi bagi yang baik bagi pengelola mangrove yang ada di kabupaten
Pamekasan untuk terus menanama bibit unggul untuk produk yang bagus.
Hal ini juga mengangkat
kabupaten Pamekasan di bidang kuliner yang ada, hal itu cukup membantu
mengangkat bidang kuliner yang ada.dan mangeove di harapkan menjadi produk baru
yang dapat diunggulkan.
Diharapkan dengan adanya
bimbingan teknis olahan mangrove mampu membentuk wirausaha-wirausaha baru yang
bergerak dalam bidang makanan dan minuman sehingga mampu meningkatkan nilai
jual buah mangrove menjadi lebih bernilai. Mngrove diarasa cukup berpotensi
mengangkat di bidang kuliner dan dapat meningkatkan daya dagang fdan jual yang
ada di kabupaten Pamekasan.
Program wirausaha baru ini
pula diharapkan mampu mensinkronkan dengan program Bupati Pamekasan dengan
membentuk Seribu Wirausahawan Baru “SAPU TANGAN BIRU” sehingga masyarakat
Kabupaten Pamekasan dapat lebih sejahtera dan mampu dikenal secara Nasional
produknya. Hal ini juga dapat meminimalisir angka pengangguran yang ada di
kabupaten Pamekasan dengan adanya peluang kerja baru dan cukup menjanjikan bagi
masyarakat.
Acara Bimtek “BIMBINGAN
TEKNIS PENGELOLAAN PRODUK BERBASIS MANGROVE” ini berlangsung selama 2 hari,
yaitu tanggal 26 november 2021 untuk teori dan supervisi, sementara tanggal 27
november 2021 adalah praktik pembuatan produk berbasis mangrove. Acara ini
berlangsung lancar dan cukup kondisif dan tidak lupa menerapkan protokol kesehatan
yang ketat seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan duduk dengan berjarak.
Disperindag melirik mangrove, dalam rangka
melakukan bimtek pengolahan produk di karenakan beberapa alasan yang di anggap
mangrove cukup berprotensi menjadi produk yang di unggulkan di kabupaten
Pamekasan.
Salah satu pengelola mangrove yang ada di Kabupaten
Pamekasan adalah Bapak Salaman yang ada di desa Lembung, Kecamatan Galis
kabupaten Pamekasan. Pada tahun 2000, Slaman
membentuk Kelompok Sabuk Hijau dengan anggota para perempuan atau ibu-ibu
hingga saat ini.Pelan-pelan, luas hutan mangrove bertambah. Dari tandus,
bertambah 19 hektar, kini hutan mangrove sudah 46 hektar.
Dengan perjuangan yang
tidak mudah, hal ini menjadi suatu kebangaan tersendiri untuk salaman, karena
Mangrove di lirik sebagai salah satu produk unggul yang akan di jadikan kuliner
di kabupaten Pamekasan. (KIM-Perona)
Post a Comment